JAKARTA Kementerian Koperasi dan UKM mengoptimalkan peranan beberapa lembagapendamping untuk memperkuat peranan koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM) dalam sistem perekonomian Indonesia. Agus Muharram, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan lembaga atau kelompok yang akan diberdayakan itu di antaranya Konsultasi Keuangan Mitra Bank (KKMB) dan Business Development Services-Provider (BDS-I yang tersebar di seluruh Nusantara.
"Langkah ini merupakan satu strategi kami untuk memenuhi target penyaluran program kredit usaha rakyat (KUR] sebesar Rp20 triliun per tahun. Agenda itu dimulai pada tahun ini," ungkap Agus kepada Bisnis, kemarin. Selain mempersiapkan kedua lembaga swasta tersebut, instansi pemberdayaan gerakan koperasi dan UMKM itu juga melibatkan seluruh tenaga pendampingnya untuk menyosialisasikan KUR yang ditarget-kan mencapai Rp 100 triliun hingga periode 2014.
Sreategi lainnya adalah mempersiapkan tenaga baru dari kelompok pemerhati KUMKM yang sebelumnya akan menerima pelatihan. Optimalisasi tenaga-tenaga ahli itu juga untuk mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan untuk menumbuhkan wirausaha. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM menyadari harus melakukan pendampingan ataupun advokasi agar program yang dikembangkan bisa mencapai sasaran, terutama untuk memperoleh informasi dan data dalam mengakses pembiayaan dari program KUR.
"Semua bentuk kegiatan sosialisasi tersebut tentunya atas kesepakatan dan kerja sama dengan seluruh bank pelaksana/penyalur KUR maupun pemerintah setempat, area lokasi penyaluran dana dengan pola penjaminan tersebut," tukasnya.
Belum optimal
Terkait dengan belum optimalnya kinerja 19 perbankan penyalur KUR hingga akhir Maret, masing-masing enam bank perintis, yakni Bank BNI,
Bank BTN, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri dan Bank Bukopin, Agus mengemukakan ma-smg-masing bank sudah memiliki target penyaluran.
Dia mengakui, jika pada kuartal pertama penyaluran KUR belum optimal, ke-19 bank akan didorong untuk mengoptimalkan kinerjanya pada kuartal kedua. "Masing-masing bank sebenarnya sudah menentukan targetnya sehingga Rp20 triliun per tahun akan tercapai."
Sampai saat ini, dari 13 bank pembangunan daerah (BPD) yang merupakan pendatang baru dalam penyaluran KUR, yang telah mampu menjalankan fungsinya adalah Bank Banten Jabar. Hingga pekan kemarin, nominal dana yang telah disalurkan Bank Jabar Banten sebesar Rp2 miliar.
"Bagi BPD lain yang telah bersedia masuk dalam program KUR, perlu segera melakukan langkah strategis untuk menuntaskan target penyaluran sesuai yang telah disepakati. Selain melakukan advokasi dan sosialisasi, mereka harus segera membuka counter baru di wilayah kerja masing-masing," ujarnya.
Sumber : Bisnis Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar