Minggu, 18 April 2010

HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN PIUTANG DAGANG DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN X

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah.

Memasuki era globalisasi perekonomian dan perdagangan bebas ( AFTA ) menyebabkan semakin ketatnya persaingan usaha ditanah air. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja keuangannya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, demi mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003).

Tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba yang maksimal dari setiap kegiatan operasinya. Untuk itu Perusahaan harus berupaya untuk terus meningkatkan kinerja keuangannya dengan cara merencanakan, menggunakan, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada secara optimal serta menjalankan seluruh aktifitasnya secara efektif dan efisien.

Dalam akhir periode akuntansi akan diadakan pengukuran atas kinerja keuangan perusahaaan, pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan, di mana data pokok sebagai input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi (Yuli Orniati : jurnal ekonomi bisnis )

Pengukuran kinerja tersebut dimaksudkan untuk memperoleh beberapa tujuan, yaitu mengetahui tingkat likuiditas, tingkat solfabilitas dan tingkat profitabilitas perusahaan (Munawir: 2002). Dengan begitu perusahaan akan mengetahui kelemahan-kelemahannya dan akan berusaha untuk lebih baik lagi demi memperbaiki kelemahanya itu.

Dalam upaya peningkatan kinerjanya, perusahaan sering dihadapkan pada berbagai permasalahan, salah satu diantaranya adalah masalah tentang likuiditas. Apabila likuiditas perusahaan tinggi, bagi kreditur tentu saja hal ini akan berdampak positif, tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, likuiditas yang tinggi menunjukan kinerja yang kurang baik

. Likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi Bambang Riyanto (2002: 25). Dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tersebut, perusahaan biasanya menggunakan aktiva lancarnya yang mudah dikonversikan menjadi uang tunai.

Piutang dagang dan kas merupakan aktiva lancar yang likuid atau dengan kata lain, tidak memerlukan waktu lama untuk di konversikan menjadi uang tunai. Untuk itu perputaran piutang dagang dan perputaran kas suatu perusahaan mungkin akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian agar memperoleh pemahaman mengenai hubungan antara perputaran piutang dagang dan arus kas terhadap likuiditas perusahaan. Untuk itu penelitian ini diberi judul “HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN PIUTANG DAGANG DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN X”

1.1 Masalah dan Pembatasan Masalah

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis mencoba memahami hubungan antara perputaran piutang dan perputaran kas terhdap likuiditas perusahaan dan membatasi masalah hanya :

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran piutang dengan likuiditas perusahaan

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran kas dengan likuiditas perusahaan

3. Bagaimana hubungan antara perputaran piutang dan perputaran kas pada dengan tingkat likuiditas perusahaan

1.2 Tujuan Penulisan

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis bertujuan untuk mengetahui :

1. Mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran piutang dengan likuiditas perusahaan

2. Mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran kas dengan likuiditas perusahaan

3. Mengetahui Bagaimana hubungan antara perputaran piutang dan perputaran kas dengan tingkat likuiditas perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar